Rabu, 11 Februari 2015

FF Romance Love in Cherry Blossom


Tittle/judul fanfic: Love in Cherry Blossom
Author: Do eun rim
Length: Chapter
Genre: Romance
Disclaimer: ini FF pertama yang saya buat, maaf kalo ceritanya kurang menarik dan typo bertebaran.


Mencoba menemukanmu, kau yang tidak dapat kulihat lagi.
Mencoba mendengarmu, kau yang tidak dapat kudengar lagi.
Aku memilih Korea, dan kau memilih Jepang.
Aku Cherry Blossoms, dan kau Sakura.
Kita memang berbeda, tapi kita ditakdirkan bersama.
Itulah cinta…
^^
Author POV
Seoul Hospital
Wanita muda itu memakai jas putih dengan stetoskop di lehernya, ia sedang memeriksa seorang anak berumur 2 tahun yang sedari tadi menangis keras di pangkuan ibunya, dengan penuh kesabaran wanita itu memeriksanya.
Uljima Yoo geun-a, aku tidak akan menyakitimu”, kata wanita itu lembut.
Setelah selesai memeriksa, wanita itu berbicara dengan ibu Yoo geun.
“Ia hanya demam, itu sudah biasa pada anak yang baru diimunisasi, dan ini lollipop untukmu”, kata wanita itu pada ibu Yoo geun sembari memberikan sebuah lollipop untuk Yoo geun.
Kamsahapnida uisa-nim”, kata ibu paruh baya itu dan menggendong Yoo geun yang terlihat ceria sembari memakan lollipop, mereka keluar dari ruangan itu.
Setelah Yoo Geun dan ibunya pergi, wanita itu akhirnya bisa beristirahat karena tugasnya hari ini telah selesai, ia bersiap-siap keluar ruangan yang dipenuhi dengan wallpaper pororo untuk menarik perhatian anak-anak.
Wanita itu keluar dari lift dan berjalan menuju lobi rumah sakit untuk pulang,
“Eun rim-a”, panggil Hye Young pada wanita itu yang tak lain sahabatnya,
wanita yang bernama Eun rim itu menghentikan langkahnya, ia menoleh dan tersenyum ramah,
Waeyo?”, tanya Eun rim pada Hye young,
“Aku dan teman-teman akan minum soju malam ini, kau mau ikut?”, kata Hye young menawarkan,
“Ah, mian… malam ini aku sibuk”, kata Eun rim menolak dengan halus,
“Baiklah, sampai jumpa, hati-hati di jalan ya”, kata Hye young sambil tersenyum dan melambaikan tangan.
Eun rim POV
            Bukannya aku tidak mau ikut bergabung minum soju bersama teman-temanku. Tapi, karena aku seorang muslim, minum soju atau makanan yang terbuat dari daging babi memang haram untuk ku konsumsi. Aku sering beralasan sibuk ketika teman-teman mengajakku. Tidak sedikit dari teman kerjaku yang menganggap aku orang yang individualis atau tak ramah karena mereka tak tahu kondisiku yang sesungguhnya, sulit memang menjelaskan tentang islam di negri ginseng ini, contohnya saja dalam hal penampilan, kebanyakan dari mereka bingung dengan penampilanku, misalnya saja ketika cuaca siang hari yang sangat panas, aku mengenakan pakaian panjang dan jilbab, kebanyakan dari mereka merasa aneh dengan pakaian yang kukenakan, bahkan mereka mengira jilbab yang kukenakan itu adalah sebuah topi yang aneh.
“Apakah tidak panas?”, tanya mereka padaku dengan heran.
“Iya, memang sangat panas, tapi ini sudah kebutuhanku sebagai seorang muslimah untuk menutup aurat”, jawabku pada mereka.
terkadang aku lelah menjelaskan alasan-alasan itu dan hanya menjawabnya dengan anggukan dan sebuah senyuman. Karena itu, temanku hanya sedikit yang mau mengerti kondisiku.
Author POV
Apartemen Eun rim
            Eun rim sedang menonton acara televisi di apartemennya, ia menonton televisi sambil memakan bolu kukus yang baru dibuatnya. Untuk camilan saja ia harus membuatnya sendiri agar terjamin kehalalannya. “Ping!” ada pesan masuk di handphonenya, Eun rim mengambil handphone yg tepat ada di atas sofa, ia membuka pesan yang ternyata dari temannya.
From : Young Ung Oppa
Esok pagi aku akan bertanding Taekwondo, kau bisa datang tidak? Aku akan menemuimu di Yeouido Park.
Eun rim yang membaca pesan itu tersenyum, ia segera membalas pesan itu.
To : Young Ung Oppa
Oke aku akan kesana, temui aku jam 7 pagi, aku akan buatkan sarapan untuk Oppa.
Beberapa menit kemudian ada pesan masuk lagi.
From : Young Ung Oppa
Ne, jaljayo adikku yang manis.
Eun rim tertawa kecil membaca pesan itu. Ia teringat ketika pertama kali bertemu dengan Young Ung.
            Eun rim pertama kali bertemu Young Ung ketika lelaki itu menemani eommanya di rumah sakit, saat itu Eun rim masih menjadi dokter magang di rumah sakit. pada waktu itu,Eun rim lah yang bertugas memeriksa kesehatan eomma Young Ung. Mungkin karena terlalu sering bertemu akhirnya mereka pun menjadi akrab, termasuk eomma Young Ung yang menganggap Eun rim sudah seperti anaknya sendiri. Keluarga Young ung tidak mempermasalahkan keyakinan Eun rim, karena itu Eun rim sangat nyaman dengan keluarga Young Ung. Young ung seorang atlet Taekwondo, selain atlet ia juga bekerja di pemerintahan, tepatnya di Departemen luar negri.
^^
Rumah dinas Daffar
            Lelaki itu masuk ke rumah dinasnya dan melepas sepatunya sembarangan. Ia membuka jas dan meletakannya di sofa, dasi yang ia kenakan sengaja dilonggarkan karena merasa gerah, ia terlalu lelah walaupun hanya sekedar untuk mengganti baju, pekerjaan yang menumpuk harus merelakannya untuk pulang selarut ini. Ia menyalakan remote televisi, sambil memindahkan channel televisi berharap ada acara yang menarik perhatiannya, tetapi tetap saja fikirannya entah kemana.
Daffar POV
Fikiranku seketika terlempar pada bayangan-bayangan masa lalu, seorang sahabat yang sudah kuanggap adikku sendiri, yang sekarang entah dimana keberadaannya.
“Dimana kau sekarang? Setidaknya kepindahanku ini bisa bertemu denganmu, aku janji tak akan mengecewakanmu lagi”, janjiku pada diri sendiri.
Author POV
            Daffar bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea, ia menjadi duta besar Indonesia untuk Korea dan sudah 3 bulan ini bekerja. Sebenarnya ia ingin ditugaskan di Jepang. Jepang adalah kota impiannya dari kecil, dan Korea adalah impian sahabatnya. Tetapi, semenjak ia kuliah di Singapura, ia kehilangan kontak dengan sahabatnya. Ia sangat menyesali kesalahan masa lalunya, ternyata sahabat yang juga menjadi adik kesayangannya itu seseorang yang lebih dari sahabat dan adik bagi dirinya. Karena itu ia memanfaatkan kepindahannya ke Korea ini untuk menemukan sahabatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar